Minggu, 29 Oktober 2017

CERBUNGKU *

HARAP DALAM TAHAJJUDKU
(PART 1)

            Pagi hari, hembus angin yang begitu dingin menerpa tubuh seorang ahwat yang sedang duduk sendirian didalam kelas,sinar mentari yang masuk melalui fentilasi, menghangatkan tubuh ahwad itu, jam dinding menunjukkan pukul 06.45, ia hanya ditemani oleh Al Qur’an kecil bersampul merah jambu, hampir 1 juz, tiba tiba......
            “Assalaamu’alaikum ukhti,” suara mengejutkan Lili dari pintu,
“Wa’alaikumsalam”, jawab Aisyah.
Kemudian Lili duduk disebelah Aisyah dan kedua sahabat itu berbincang-bincang seperti hari-hari biasa, namun di hari itu ada keanehan pada diri Aisyah, ia begitu sangat tak semangat dan ketika pertama kali Lili datang ia terlihat merenung. Hal itu membuat Lili penasaran, timbul dipikiran Lili untuk menanyakannya pada Aisyah.
“Ada apa dengan mu ukhti”?
“Tak biasanya kau kayak gini”?
“Sahabatku Aisyah kan ahwad yang selalu dengan semangatnya yang luar biasa, mengapa berubah 270◦ begini”? tanya Lili.
“Duh.... ukhti bertanya atau mau wawancara nih”?
“Aku gak papa kok li,” jawab Aisyah singkat.
“ Tapi kok tiba-tiba berubah begini”? tanya Lili lagi.
“Ah... itu hanya perasaanmu aja, toh aku masih bisa tersenyumkan”. Tersenyum pada Lili.:)
“kok bicaranya kayak gitu is, aku....” Aisyah langsung memotong pembicaraan Lili, “ Sudah bel masuk li,” ucap Aisyah, bernafas lega.
“oh.. ya udah, nanti kita lanjutin lagi,” jawab Lili yang masih penasaran.
            Science day, ya, sebutan anak-anak XII IPA 1 untuk hari itu, karena hari itu semua pelajaran IPA. Fisika  adalah jam pelajaran pertama, beberapa lama kemudian Bu Nia memasuki kelas untuk memulai kegiatan belajar seperti biasanya.
“Selamat pagi anak-anak..”! sapa Bu Nia.
“pagi bu......” jawab siswa- siswi XII IPA 1.
“bagaimana PR nya kemarin? Sudah selesai semuakan?” tanya Bu Nia.
“Sudah bu.....” jawab mereka.
“kalau begitu, silahkan untuk dikumpulkan ke meja Ibu,” perintah Bu Nia
Kemudian mereka mengumpulkan PR fisika mereka, saat itu juga Aisyah menghadap Bu Nia,
“Maaf bu, Aisyah gak mengerjakan PR,” ucap Aisyah(tertunduk)
“Mengapa tidak kau buat isyah, tak seperti biasanya kau seperti ini, biasanya kau selalu mengumpulkan PRmu,” jawab bu nia sedikit  kesal.
“sa.. sa..sa...saya, saat itu juga Aisyah jatuh pingsan, wajah Aisyah sangat pucat, semua teman-temanya berteriak memanggil nama Aisyah, apalagi Lili yang sangat histeris melihat sahabatnya jatuh pingsan.
“Isyah.... bangun.... kamu kenapa is?  Bangun is...” teriak Lili.
Kemudian mereka membawa Aisyah ke ruang UKS, dan memberikan P3K.
Beberapa menit kemudian ia pun sadar dari pingsannya, ia di temani oleh Bu Nia, Lili, Fahri dan Ridho.
“ Alhamdulillah, kamu sudah sadar isyah,,” ucap bu nia, “kenapa kamu pingsan di kelas tadi is?” apa karena sedikit ibu bentak tadi ya?”
“gak kok bu, bukan karena itu, isyah juga gak tau kenapa isyah pingsan. Jawab Aisyah.
“isyah, kamu sakit ya?”
Mendadak jantung Aisyah berdetak kencang, mendengar pertanyaan dari salah seorang ikhwan yang menemani ia di UKS.
“ Isyah gak sakit, Isyah sehat-sehat aja kok” (gugup) isyah menjawab.
Aisyah yang fisiknya masih lemah hanya istirahat seorang diri di ruang UKS sampai jam terakhir.  Bel pertanda pulang sekolah pun bunyi, saat itu pun tiba Lili di ruang UKS.
“Isyah, bagaimana keadaanmu?” tanya Lili.
“aku baik-baik aja li, oh iya hari ini kan Rohis, kita rohis yok..” jawab Aisyah.
“kamu kan lagi sakit is”? ucap Lili khawatir.
“Siapa bilang aku sakit, aku sehat wal afiat begini, kok ya dibilang sakit”. Sangkal Aisyah.
“ ya sudahlah, kita Rohis, tapi kamu beneran gak papakan is”? tanya Lili untuk meyakinkan.
“ iya Lili, sahabatku sayang.., percaya geh sama Aisyah yang manis ini...” gurau Aisyah.
“hmm...mulai deh, narsisnya....” jawab Lili sambil menarik pipi Aisyah.
“uh... sakit lili.. masa pipi isyah ditarik sih, mending juga hidung li, biar mancung kayak artis Cinta Laura gitu....” Aisyah melanjutkan.
“ nah gitu dong, semangat... jangan kayak tadi pagi... “ jawab Lili sambil tertawa.:D
“Ayo kita Rohis”, ajak Aisyah.
            Kemudian mereka berjalan menuju ke Mushola sekolah, untuk melaksanakan sholat dzuhur, sesampai di Mushola mereka mengambil wudlu dan berjama’ah. Rohis siang itu di isi oleh pembina rohis dengan Tausiyahnya...
Tepat pukul 14.00 mereka pulang, Aisyah  berjalan  menuju ke gerbang, kali ini Aisyah hanya sendiri, karena Lili harus pulang lebih cepat, di gerbang ia bertemu dengan Fahri dan Ridho.
“Assalaamu’alaikum... Ukhti” sapa mereka.
“wa’alaikumsalam.....” jawab Aisyah.
“ Isyah  mau pulang yah, kok Cuma sendiri?” tanya salah seorang ikhwan.
Entah mengapa hati Aisyah senang mendengar pertanyaan darinya untuk kedua kainya, setelah di UKS tadi,
“ASSALAAMU’ALAIKUM’’ tegur Deva, kepada kedua ahwad itu,
“oh, Wa’alaikusalam,iya ku tadi rohis kok,, “ jawab Aisyah, sadar dari bengongnya.
 “ hm....., pertanyaannya apa jawabannya apa..” gumam Fahri
“ kalau begitu aku pamit pulang ya,, Assalamu’alaikum” ucap Aisyah
“Wa’alaikumsalam” jawab mereka
            Lalu  Aisyah melanjutkan perjalanannya dan pulang kerumah, 
“ada yang aneh gak sih dengan dia tadi,?” tanya Fahri.
“iya, ku juga heran,  jadi penasaran ku ri”, jawab Deva.
“hm... pulang yok,” ajak Fahri sambil menghidupkan motornya.
            Di rumah Aisyah....
“Assalaamu’alaikum bunda...”
“wa’alaikumsalam..” jawab bunda dari dalam rumah.
“ wah,, anak bunda sudah pulang,, isyah pasti capek, ganti baju dulu sana habis itu bunda temani makan siang,” ucap bunda.
“iya bunda..” jawab Aisyah.
5 menit kemudian....
Aisyah ke meja makan, menemui bundanya yang telah menunggunya ganti baju, kemudian Aisyah makan siang bersama sang bunda,
“bagaimana  sekolahmu tadi? ” tanya bunda.
“hm.... lancar kok bunda Alhamdulillah...” jawab Aisyah sedikit gugup, “maafin Isyah, terpaksa isyah berbohong, isyah gak mau bunda tau kalau isyah tadi pingsan disekolah,” ucapnya dalam hati.
“bagus deh kalau gitu, ya udah lanjutin makan siangmu,,” kata bunda.
 Tiba tiba pinggang Aisyah sakit dan sulit untuk digerakkan, ia pun terjatuh dan pingsan.
“Isyah......kenapa? bangun nak,, Isyah bangun” teriak bunda.
Karena panik, Aisyah pun langsung dibawa ke rumah sakit, setelah sampai ke rumah sakit,
“Dokter, tolong anak saya, dia pingsan dok, tolong periksa dia,,” ucap Bunda, sangat cemas.
“sabar bu, baik saya akan periksa anak ibu, silahkan tunggu diluar “ jawab Dokter.
“tolong ya dok, tolongin anak saya Aisyah..” kata Bunda.
“iya bu,,,”
            Beberapa menit kemudian,,,  “Ibu Aisyah...” Dokter memanggil.
“iya dok, saya Bundanya Aisyah, bagaimana keadaan anak saya? Apa yang terjadi padanya?” Tanya Bunda. “Silahkan masuk,,, begini bu, ada gangguan pada ginjalnya, ginjal satunya mulai tidak berfungsi lagi, kalau lama lama dibiarkan takutnya akan berdampak lebih besar,” terang dokter.
“ Apa? Gak mungkin dok, dokter pasti salah, coba periksa lagi dok,” ucap Bunda
“Saya sudah benar benar memeriksanya, dan saya yakin itu benar”, jawab dokter.
“baik dok, apa yang harus saya lakukan dok?” kata Bunda.
“solusinya, ia bisa transplantasihh ginjal atau bisa juga dialisis, biayanya juga lumayan mahal bu, mungkin untuk saat ini dia jangan terlalu capek dan perbanyak minum air putih,” saran dokter.
            Bunda hanya diam dan sedih mendengar ucapan dokter, lalu ia pergi menemui Aisyah. Ia duduk disamping tempat tidur Aisyah, tanpa sadar air matanya jatuh seraya tak kuat menahan cobaan yang diberikan Alloh swt kepadanya, ia hanya bisa berdoa demi kesembuhan putri tunggalnya itu. Di lihatnya bola mata dan tangan Aisyah mulai bergerak, Aisyah pun sadar dari pingsannya, dengan gegas bunda menghapus air matanya dan memberikan lengkung pipinya pada Aisyah.
“Isyah, kamu sudah sadar nak?” ucap bunda
“isyah dimana bunda? Isyah kenapa?” tanya Aisyah
“kamu di rumah sakit sayang, tadi waktu kamu makan siang, kamu jatuh pingsan,” jelas bunda
“Isyah sakit apa bunda? Isyah pengen pulang, kan besok sekolah bunda,?” pinta  Aisyah
“isyah, bunda harap kamu jangan shock mendengar kabar ini, diagnosa dokter isyah terkena gejala ginjal nak,,”ucap bunda, yang tidak tega memberitahukan hal itu kepada putrinya, namun ia harus memberitahu itu.
Aisyah hanya membalasnya dengan senyuman, padahal didalam hati Aisyah ia begitu sedih telah menyusahkan bundanya, selain membiayai sekolahnya, ia harus membiayai pengobatan penyakitnya.
            Karena Aisyah harus sekolah, ia di izinkan untuk pulang.
Hari berganti hari ia lalui, lembaran massa yang tak akan pernah kembali, bukan hanya untuk kenang, tapi dipetik buah manisnya.. hembus angin malam membuatnya kedinginan, cahaya rembulan menembus temaram sang malam, suara jangkrik pun memecah kesunyian, Aisyah terbangun dari lelapnya.. dilihatnya arloji dinding pukul 02.00 dinihari, matanya seakan tak ingin dipejamkan, kakinya pun melangkah menuju ke tempat ia mengambil air wudlu. Ia pun melanjutkan aktivitasnya pada malam itu, dengan 2 raka’atnya.
“ Ya Rabb, jika aku diperkenankan izinkan aku untuk mengungkapkan, “AKU SAYANG BUNDA” disebuah karyaku.. “
“Ya Rabb, jika aku diperkenankan izinkan aku untuk mengungkapkan bahwa aku sayang mereka”
“Ya Rabb, jika aku diperkenankan izinkan aku untuk menemui  Ayahku disana kelak”
            Harapan yang akan ia wujudkan di kehidupan nyatanya.
Keesokan harinya, ia bangun seperti biasanya  saat adzan subuh, ia langsung mendirikan kewajibannya sebagai umat islam.
“isyah, kamu sudah bangun kan? yok kita sholat berjama’ah” ucap bunda, dari luar kamar Aisyah
“baik bun, tunggu sebentar, Isyah mau wudlu dulu” jawab Aisyah.
Kemudian mereka sholat berjama’ah, beranjak dari sholat subuh, Aisyah tak segan membantu pekerjaan bunda di dapur untuk sarapan paginya, tepat pukul 06.00 ia pun mandi dan bersiap ke sekolah.
Setibanya di sekolah, ia memasuki kelasnya, seperti hari hari biasa....
            Pada hari itu anak anak kelas 12 IPA 1 mendapat tugas kelompok Biologi dari bu yeni. Mereka disuruh mempresentasikan materi yang telah ditentukan oleh bu yeni.
“ kita sudah memasuki materi bab 7 tentang Evolusi, nah ibu akan memakai cara presentasi untuk materi bab 7 ini.” Jelas bu yeni.
“wah, asyiik... setuju banget bu,, “ jawab Eva.
“ Bu, kelompoknya siapa yang bagi?” tanya lili.
“untuk kelompok biar ibu yang membaginya,,” jawab bu yeni.
Kemudian bu yeni membacakan kelompok kelompoknya,
“ untuk kelompok pertama, Aisyah, Eva, Lili, Ridho, Rama dan Alia”
“yes,, aku 1 kelompok sama Ridho,,” ucap Eva
“uh,, dasar Eva, awas ya kalau kerjanya gak maksimal,”tegas lili
“ oke bos, pasti maksimal deh, kan ada kakak Ridho,,”jawab Eva
“oh iya, nanti kita ngerjain  dimana?” tanya Alia
“di rumah aku aja,” jawab Rama
“ ya udah kita ngerjain di rumah Rama, masing masing kita mencari bahan materi, “ ucap Aisyah
“ kan kita presentasi menggunakan teknologi tuh, nah pakai laptopku aja,”jawab Ridho.
“ kakak Ridho emang baik deh, jadi tambah.......”
 “ hush,, mulai deh ini anak kesambet jin ifrit ya” ucap Alia memotong pembicaraan Eva.
“ apaan sih Al, ngiri aja,,” jawab Eva sewot
“sudah sudah,, kalian ini ribut aja, pening tau gak dengernya,,”ucap Lili,
“ya sudah, besokkan hari minggu, jadi kita mulai mengerjakan besok ya,, Is besok aku kerumahmu ya, kita berangakt bareng,,”ajak Ridho
Aisyah hanya membalasnya dengan senyuman.....
            Bel tanda istirahatpun berbunyi,, mereka semua keluar kelas, sperti biasanya anak anak kelas 12 IPA 1 ada yang ke kantin, hanya di kelas, duduk di sekitar kelas dan tak jarang juga ada yang ke perpustakaan, Aisyah pun menghabiskan waktu untuk membaca buku di perpustakaan, dan disana ia bertemu dengan Ridho, Rama dan Fahri.
“ Eh, ada Aisyah,, mau cari buku apa is,,” tanya Rama.
“hm.. tolong biasakan kalau bertemu awali dengan ucapan salam, itu sapaan terbaik untuk umat muslim,,” jawab Aisyah sangat tegas.
“ya deh maaf ukhti Aisyah,, “Assalaamualakum” ucap Rama.
J Waalaikumussalam” jawab Aisyah, dan langsung meninggalkan Rama.
1 menit Aisyah mencari buku yang ingin ia baca,, dan ia mendapatkannya,, kemudian ia mencari tempat duduk, saat itulah salah 1 dari ketiga ikhwan itu duduk di sebelah Aisyah.
“  buku apakah yang sedang kamu baca is?” tanya ikhwan itu
“ aku membaca buku..... “Memahami Aurat dan Wanita” karangan Ust Mujadiddul Islam MAFA” jawab Aisyah,,
“SubhanAlloh,, indah sekali buku bacaanmu Ais,,” lanjut ikhwan tersebut
“ Ya Alloh ada apa dengan Qolbu ini, mengapa berdetak sangat kencang begitu aku dekat dengannya,, mungkinkah aku telah............, oh tidak,, aku gak boleh terjatuh dalam lembah yang penuh rasa bimbang itu,, dia begitu baik denganku,, kenapa ini Ya Alloh?” ucap Aisyah dalam hati.
“ jangan ngomong  kayak gitu,, maaf aku mau ke kelas dulu ya,,” jawab Aisyah.
Lulu Aisyah beranjak, namun tak sengaja ia menabrak kursi di sebelahnya, sehingga buku yang ia bawa jatuh ke lantai dan ia pun jatuh,,
“ Ya Alloh Aisyah,, kamu kok bisa jatuh,” ucap ikhwan itu sambil mengambilkan buku dan mengulurkan tangannya untuk menolong Aisyah....

( wah,, kasian yah Aisyah, spertinya SALTING tuh,, hehehe..... semoga aja gak papa, tapi yang menjadi pertanyaannya,, siapa sih ikhwan itu?” yang sudah membuat Aisyah SALTING? Penasarn  penasaran ??? :D tunggu lanjutan ceritanya yahhh... :P)

Selasa, 18 Oktober 2016

JEJAK HATI MB’ BERJUBAH

JEJAK HATI MB’ BERJUBAH

Pagi ceria, aku harus bangun lebih pagi karena hari itu adalah hari pertama ku  masuk  SMA. Melaksanakan kewajibanku membantu mama menyiapkan sarapan pagi adalah kegiatan rutin di waktu pagi, bahkan terkadang hanya aku sendiri yang menyiapkan sarapan.  Tepat pukul 06:00 aku bersiap. Mungkin hari pertama pula aku berdiri lebih lama di depan cermin, memandangi penampilan baru memakai seragam putih abu-abu. Kalau hanya berganti warna seragam sih tidak ada yang aneh, tapi memakai seragam panjang dan berbalut jilbab di kepala lah yang membuatku lama berdiri di depan cermin, maklum kali pertama aku berhijab.
“ci, sarapan, sudah siang ini” .
Suara mama dari luar kamar membuatku menyudahi aktivitasku saat itu, langkahku begitu berat untuk keluar karena rasa kurang percaya diri ku dengan penampilan tertutup. Mungkin aku belum terbiasa, tapi aku harus membiasakan diri, karena ini adalah pilihanku. Hari itu aku menutup mata dan telinga ku, menahan bully dari sahabat-sahabat ku  yang akan menimpa diriku saat di sekolah. Betapa malunya aku jika aku dibully,  apalagi saat SMP aku bukan orang yang sholehah apalagi berhijab, melompat gerbang depan SMP pun pernah aku lakukan, berkelahi, dan  pergaulan dengan lawan jenis pun hal biasa. Hingga pada suatu hari aku diajak untuk mengikuti pengajian dan tak kusangka ternyata dari pengajian itu bisa membukakan mata hatiku bahwa hijab adalah kewajiban bagi seorang wanita. Mulai hari itu lah aku menjatuhkan pilihanku untuk berhijab saat SMA. Perkenalkan nama ku Eci, aku siswa SMAN 1 xxxxxxxxxx.  Beranjak ke 16 tahun, aku menjadi siswa semester satu disekolah ini. 
***
Waktu menunjukkan pukul 06:50. Aku langsung berangkat ke sekolah, “masa iya hari pertama masuk sekolah telat’’  pikirku saat itu. Jarak antara rumah dan sekolahku lumayan jauh, gak sanggup deh kalau ditempuh dengan berjalan kaki. Jadi, aku naik angkutan umum. Hanya menunggu beberapa menit saja tiba sebuah mobil angkot biru yang berisi anak-anak sekolah. Aku pun naik mobil itu.  15 menit kemudian aku tiba di depan sekolah. Tiga hari pasca MOS, aku benar-benar mulai menikmati massa SMA yang sangat berbeda dari bayangan ku sejak SMP, menjadi anak SMA seperti di layar televisi, namun realitasnya, aku yang memakai hijab meski menjaga diriku sendiri.  “deg, dibully gak ya” detak jantungku berdebar dua kali lipat dari biasanya. Takut, malu, kurang percaya diri bercampur padu menjadi satu, membuatku melambatkan langkah kaki ku agar lama sampai di kelas.
hai, Eci”. Astaga, detak jantungku berdebar menjadi 4 kali lipat dari sebelumnya. Mendengar suara seorang perempuan dari belakang menepuk pundakku, ternyata winna teman sebangku ku. Aku hanya membalasnya dengan senyum, melihatnya memerhatikanku, aku telah bersiap untuk mendengar komentarnya. “wah, pantes angin berhembus lebih kencang, dedaunan begitu segar, mentari pun  sangat cerah, eci memakai jilbab, cie Eci, makin anggun”. Sembari melingkarkan tangannya ke pundakku. “akhirnya, apa yang aku khawatirkan se-pagi ini terjadi juga”. Dan aku telah sepakat dengan diriku sendiri untuk menutup telingaku hari itu.
****

Usai upacara setiap hari senin, aku menuju ke kelasku, lumayan jauh dari lapangan, tepat paling ujung deretan kelas bagian atas. Hampir semua teman perempuan di kelasku mengenakan hijab, termasuk temanku sedari SMP. “hai Eci, hari ini ada pendaftaran karate, mau ikut gak?”, tawaran yang menarik bagiku dari seorang teman yang baru aku kenal saat pertama masuk SMA. Karena aku menyukai bela diri, tentu aku menerima tawaran itu, apalagi ke empat temanku juga ikut mendaftarkan diri. Itulah ekstrakulikuler pertama yang aku ikuti, menjadi seorang yang menguasai bela diri adalah keinginanku sejak SMP. Sepulang sekolah, tepat pukul 16:00, latihan karate pertamaku di sekolah itu, “lumayan banyak juga yang latihan”, pikirku. Tampak seseorang di tengah lapangan meniup peluitnya, hanya beberapa menit saja, orang-orang di sekelilingnya sudah berkumpul di lapangan. “heh, ayo latihan”. Suara Mila menghamburkan fokusku pada orang-orang yang tengah memakai pakaian berwarna putih, baju karate. Awal latihan, hanya memperkenalkan posisi tangan mengepal, posisi tubuh kuda-kuda, berdiri siap. Tidak terlalu menarik, tapi hari itu aku mendapat pujian karena kepalan tangan yang tepat , pujian dari seorang pelatih yang nampaknya aku mengenalnya. Kakak kelas yang saat itu menjadi panitia MOS, ternyata pelatih karate. Hari itupun aku memutuskan untuk terus mengikuti kegiatan ini. 6 bulan aku menggeluti kegiatan karate, hingga pada ujian pergantian sabuk di sebuah gedung, tidak terlalu jauh dari sekolahku. 

Bersambung............

Minggu, 29 Mei 2016

Prosedur Percobaan

3.2 Prosedur Percobaan

Adapun prosedur dari percobaan Deret Balmer ini adalah sebagai berikut :
1.      Menyusun alat sesuai dengan Gambar 6, ketika menyusun lampu Balmer sumber jangan dihubungkan ke jaringan.
2.      Memasang penunjang lampu Balmer di ujung bangku optik.
3.      Melepaskan penahan di atas bingkai lampu, kemudian cicin tersebut tarik ke bawah. Lalu bingkai atas dari lampu tarik ke atas.
4.      Memasangkan lampu Balmer pada bingkai bawahnya dan tekan ke bawah.
5.      Memasukkan lubang kotak per ke pin logam atas dari lampu.
6.      Memasangkan bingkai atas lampu kemudian kunci dengan cincin penahan.
7.      Kemudian menghubungkan dengan sumber daya jaringan dan menyalakannya.
8.      Memasang lensa f = + 50 mm dan f = + 100 mm, celah variable dan layar tembus cahaya pada bangku optik seperti Gambar 7.
9.      Memasukkan lampu Balmer ke dalam jepitan a dengan memutar penunjangnya dan dengan menggeser ke atas meletakkan pada sumbu optik.
10.  Menggambarkan celah pada lampu Balmer dengan memakai lensa f = 50 mm, menggambar celah dengan jelas pada layar tembus cahaya dengan menggeser lensa f = 100 mm.
11.  Memasukkan terali rouland ke penunjang dengan jepitan per dan memasangkan pada bangku optik diantara lensa f = + 100 mm dan layar.
12.  Menutup celah sampai garis-garis terpisah tampak di layar tembus cahaya.
13.  Mengukur jarak a antara terali dan layar.
14.  Memberi tanda orde ke-0 garis spektrum dari pembelokan orde ke-1 pada keadaan sedang diukur.

















3.3  Sketsa Alat





Gambar 15 Susunan percobaan Deret Balmer





Gambar 16 Susunan penunjang lampu Balmer



Pendahuluan Deret Balmer

I.                   PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Jika sebuah gas diletakkan di dalam tabung kemudian arus listrik dialirkan ke dalam tabung, gas akan memancarkan cahaya. Cahaya yang dipancarkan oleh setiap gas berbeda-beda dan merupakan karakterisktik gas tersebut. Cahaya dipancarkan dalam bentuk spektrum garis dan bukan spektrum yang kontinu. Kenyataan bahwa gas memancarkan cahaya dalam bentuk spektrum garis diyakini berkaitan erat dengan struktur atom. Dengan demikian, spektrum garis atomic dapat digunakan untuk menguji kebenaran dari sebuah model atom.

Atom hidrogen memiliki struktur paling sederhana yaitu memiliki satu elektron, dan spektrum yang dihasilkan oleh atom hidrogen merupakan spektrum paling sederhana dengan pola yang teratur. Oleh karena itu, spektrum hidrogen dijadikan prototipe untuk mempelajari spektrum atom yang lebih rumit. Untuk menghasilkan spektrum atom hidrogen digunakan gas hidrogen yang disimpan dalam tabung dengan tekanan yang sangat rendah. Tabung sinar hidrogen adalah suatu tabung tipis yang berisi gas hidrogen pada tekanan rendah dengan elektroda pada tiap-tiap ujungnya. Jika tegangan tinggi dilewatkan pada tabung tersebut maka molekul-molekul gas hidrogen terurai menjadi atom-atom hidrogen dan memancarkan energi foton atau cahaya dan akan menghasilkan sinar berwarna merah muda yang terang. Garis-garis pada spektrum emisi hidrogen membentuk pola yang umum dan dapat ditunjukkan dengan persamaan yang relatif sederhana. Masing-masing garis dapat dihitung dari kombinasi angka-angka sederhana.

Molekul hidrogen awalnya pecah menjadi atom-atom hidrogen dan elektron kemudian berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Misalkan suatu elektron tereksitesi ke tingkat energi ketiga. Elektron akan cenderung melepaskan energi lagi dengan kembali ke tingkat yang lebih rendah. Jika suatu elektron turun dari tingkat-3 ke tingkat-2, akan melepaskan energi yang sama dengan beda energi antara dua tingkat tersebut. Energi yang diperoleh dari lepasnya elektron ini muncul sebagai sinar dimana "sinar" tersebut termasuk dalam daerah UV dan IR juga tampak (visible). Jika suatu elektron turun dari tingkat-3 ke tingkat-2, tampak sinar merah. Inilah asal-usul garis merah pada spektrum hidrogen. Ketika kita melakukan hal yang sama untuk lompatan menurun ke tingkat 2, kita akan mendapatkan garis dari deret Balmer.

Dalam rentang terlihat dari spektrum atom hidrogen, tiga baris dapat diamati. Jarak mereka menurun dengan panjang gelombang. Dimulai dengan frekuensi terkecil dan panjang gelombang terbesar, dengan Hα, , Hß, dan Hγ.

1.2    Tujuan Percobaan
Adapun tujuan pada percobaan ini adalah:
1.      Mahasiswa dapat menetukan panjang gelombang Hα, Hβ, Hγ dari deret Balmer hidrogen.
2.      Mahasiswa dapat membandingkan dengan data teori





Pembahasan Deret Balmer

                                                                                             IV.            HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan
      Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data pengamatan seperti yang terlihat pada Tabel.1 berikut yaitu:
      Tabel 1. Data Pengamatan
No
a(cm)
eα(cm)
eβ(cm)
eγ(cm)
λα(nm)
λβ(nm)
λγ (nm)
1
20
8,5
6,2
6,0
12,5.103
10,8.103
5,6.103
2
25
10,3
6,0
7,8
11,3.103
10,3.103
5,9.103
3
30
11,5
6,3
8,0
10,7.103
9,7.103
4,9.103

4.2    Pembahasan
Pada akhir abad ke-XIX ditemukan bahwa panjang gelombang yang berada pada spektrum atomik jatuh pada kumpulan tertentu yang disebut deret spektral. Deret spektral pertama yang ditemukan J.J Balmer tahun 1885 ketika ia mempelajari bagian tampak dari spektrum hidrogen berupa panjang gelombang dalam setiap deret yang dispesifikasi dalam rumus empiris sederhana sehingga menyatakan spektrum lengkap suatu unsur.  Ketika gas atomik atau uap atomik yang bertekanan rendah diberikan beda potensial, maka atom gas tersebut akan tereksitasi dan akan memancarkan spektrum yang berisi panjang-panjang gelombang tertentu saja. Spektrum garis yang dipancarkan setiap unsur berbeda-beda, sehingga masing-masing unsur memiliki spektrum garis karakteristik.

Balmer melakukan eksperimen untuk mengukur spektrum yang dipancarkan gas Hidroen dengan menempatkan gas Hidrogen dalam tabung yang sudah dilengkapi dengan elektroda,(disebut lampu Balmer). Elektroda lampu balmer disambungkan ke sumber tegangan DC, dan mengakibatkan lampu balmer menyala dengan warna cahaya berwarna pink. Spektrum dari lampu balmer itu kemudian diamati dengan menggunakan spektrometer dan tampak berupa spektrum garis. Fakta eksperimen tersebut bertentangan dengan model atom Rutherford, yaitu bahwa spektrum atom kontinyu. Hal inilah yang menjadi kelemahan dari model atom Rutherford. Baik Rutherford maupun Balmer tidak bisa menjelaskan secara teoritis mengapa spektrum atom itu berupa spektrum garis atau spekrum diskrit.
Niels Bohr berusaha menjelaskan secara teoretis fakta eksperimen yang diperoleh oleh balmer dan kawan-kawan. Penjelasanya dinyatakan dalam bentuk postulat. Pada tahun 1913 Neils Bohr mengajukan postulat tentang atom hidrogen sebagai berikut :
1.    Atom hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu lintas edar berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom; gerak elektron tersebut dipengaruhi oleh gaya tarik coulomb sesuai dengan kaidah mekanika klasik.
2.    Lintas edar elektron dalam atom hidrogen yang mantap hanyalah yang mempunyai harga momentum anguler L yang merupakan kelipatan dari tetapan Planck dibagi 2p.
3.    Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi elektromagnetik. Dalam hal tersebut energi totalnya tidak berubah.
4.    Energi elektromagnetik dipancarkan oleh sistem atom apabila suatu elektron yang melintasi orbit lain yang berenergi Ef. Pancaran energi elektromagnetnya memiliki frekuensi n.

Spektrum garis atom hidrogen berhasil dijelaskan oleh Niels Bohr pada  tahun 1913. Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang berbeda. Untuk gas hidrogen yang merupakan atom yang paling sederhana, deret panjang gelombang ini ternyata mempunyai pola tertentu yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis. Seorang guru matematika Swiss bernama Balmer menyatakan deret untuk gas hidrogen sebagai persamaan berikut ini. Selanjutnya, deret ini disebut deret Balmer. Panjang gelombang yang dirumuskan oleh Bohr :
                                                                               (16)
Pada percobaan deret Balmer, akan menjadi simulasi sejarah/eksperimen yang telah dilakukan ilmuwan terdahulu, dengan menggunakan lampu balmer, layar tembus cahaya, lensa (f= ±50 nm dan ±100 nm), bangku optik, celah variabel, kisi. kemudian menyusun alat-alat tersebut sesuai dengan skema percobaan dengan susunan layar, kisi, lensa (±100 nm), celah variabel, lensa (±50 nm), dan lampu balmer, menyamakan tingginya. Lalu menyambungkan ke PLN untuk menghidupkan lampu balmer, setelah lampu hidup, menggeser/mengatur jarak kisi dengan layar tembus cahaya dengan variasi jarak sebagai a (5 cm, 10 cm dan 15 cm), kemudian mengamati layar hingga terbentuk spektrum, dengan mengatur agar spektrum warna yang terbentuk fokus dan jelas dengan menggunakan celah variabel. Setelah spektrum warna terlihat jelas, memberikan kertas putih pada layar, menandai pada garis spektralnya dan mengukur masing-masing jarak garis spektral sebagai data eα, eβ, dan eγ. Hasil gambar yang teramati berupa spektrum garis berwarna (merah, hijau, biru dan jingga), dapat dilihat pada Gambar 17.
                          


 



Gambar 17. Spektrum garis pada jarak (a) = 5 cm
Berdasarkan Gambar 17, jarak eα = 6,3 cm, eβ = 4,7 cm dan eγ = 1,9 cm. E merupakan jarak antar spektrum dengan α adalah jarak terjauh dari yang lainnya. Sehingga menghasilkan panjang gelombang yang lebih panjang dari panjang gelombang β dan γ. Yaitu 12,5.103 nm, sedangkan panjang gelombang β = 10,8.103 nm dan panjang gelombang γ = 5,6.103 nm, sedangkan pada jarak (a) 10 cm diperoleh Gambar 18.

 






Gambar 18. Spektrum garis pada jarak (a) = 10 cm
Sama dengan spektrum jarak (a) = 5 cm, jarak eα = 10 cm, eβ = 8,5 cm dan eγ = 4 cm. Panjang gelombang diperoleh λα = 11,3.103 nm, λβ = 10,3.103 nm dan λγ = 5,9.103 nm. Spektrum warna pada jarak (a) 15 cm, diperlihatkan pada Gambar 19.
 






Gambar 19. Spektrum garis pada jarak (a) = 15 cm
Berdasarkan Gambar 19, dengan eα = 13,5 cm, eβ = 11,5 cm dan eγ = 4,9 cm, diperoleh panjang gelombang α 10,7.103 nm, panjang gelombang β 9,7.103 nm dan panjang gelombang γ 4,9.103 nm. 
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa, semakin jauh jarak kisi dan layar, panjang gelombang masing-masing yang diperolah semakin kecil, panjang gelombang terbesar yaitu pada panjang gelombang α (merah), kemudian β (hijau) dan γ (biru). Hal tersebut dikarenakan panjang gelombang sangat erat kaitannya dengan intensitas, dengan intensitas yang besar, maka frekuensi yang dimiliki cahaya akan besar, maka panjang gelombangnya pendek. Pada jarak yang jauh justru memiliki intensitas yang besar. Jika dibandingkan dengan teori, panjang gelombang merah (Hα) sebesar 6563 A, sedangkan panjang gelombang hijau 4861 A dan panjang gelombang biru (Hγ) sebesar 4341 A. Antara hasil pengamatan dan teori memiliki selisih yang banyak, namun pada jarak (a) 15 cm, hasil panjang gelombang eksperimen dengan teori tidak berbeda jauh. Perbedaan panjang gelombang pada tiap warna disebabkan oleh perbedaan tingkat kulit tempat dimana elektron tereksitasi. Jika elektron tereksitasi ke kulit ke 6 dan kembali ke kulit ke dua, maka melepaskan energi yang memancarkan warna ungu. Sementara, jika elektron dari kulit ke 5 menuju kulit ke 2, akan melepaskan energi yang memancarkan warna biru (agak kehijauan). Kemudian, jika elektron yang tereksitasi dari ke kulit ke3, kembali ke kulit ke 2, memancarkan warna merah.

Bayangan yang dihasilkan akan terlihat seperti satu sumber apabila cahaya melewati celah sempit. Garis spekral inilah yang sebenarnya bukan merupakan garis tunggal, tetapi terdiri dari beberapa garis warna yang berdekatan satu sama lain. Hal inilah yang menunjukkan bahwa cahaya yang digunakan adalah cahaya polikromatis dimana akan timbul spektrum warna. Spektrum warna tersebut timbul akibat rotasi dan vibrasi atom dalam molekul yang tereksitasi. Semakin kecil panjang gelombang maka spektrum atau jarak antara warna menjadi semakin dekat dan intensitasnya melemah, dan ini terlihat dari warna garis spektrum yang memudar. Dari hasil pengamatan saat percobaan berupa sudut untuk setiap warna pada masing-masing orde, dari sinilah kita dapat menghitung panjang gelombang rata-rata dan konstanta Rydberg. Sesuai percobaan ini, deret Balmer sendiri dapat didukung atau dipengaruhi oleh jarak (a) dan intensitas cahaya. Jauh atau dekatnya jarak sangat berpengaruh terhadap nilai eα, eβ, dan eγ yang dihasilkan, karena antara jarak (a) dan eα, eβ, dan eγ adalah sebanding. Hubungan antara panjang gelombang dengan jarak spektrum dapat dilihat pada Gambar 20.










Add caption
 












Gambar 20. Grafik hubungan panjang gelombang dan jarak spektrum (e)
Berdasarkan grafik pada Gambar 20, hubungan antara panjang gelombang dan jarak antara spektrum, semakin jauh jarak spektrum, semakin kecil panjang gelombangnya. Pada panjang gelombang alpha, grafik warna biru diperoleh kemiringan/ketelitian garis 97% dengan persamaan garis y = -250,7x + 12990. Pada beta kemiringan garis lebih besar/akurat dari alpha (98,5%) dengan persamaan garis y = -160,4x + 11588. Dan spektrum gama, memiliki garis pada grafik yang lebih curam dan kurang linier, sehingga ketelitian garis hanya 25% dengan persamaan garis y = -166,6x + 6066. Spektrum atom hidrogen (deret Balmer), dapat diaplikasikan dalam osiloskop tabung layat TV, display komputer, smartphone dan lain-lain.